Ada saat-saat di mana rasanya semua ini terlalu berat.
Saat aku ingin menyerah, berhenti, bahkan hilang sejenak dari semuanya.
Tapi setiap kali perasaan itu datang... wajah anak-anakku selalu muncul lebih dulu di pikiranku.
Mereka adalah alasanku.
Alasan kenapa aku masih bertahan.
Kenapa aku harus terus berdiri walaupun hati ini sudah rapuh berkali-kali.
Aku ingin mereka hidup lebih baik dari hidupku. Aku ingin mereka tumbuh tanpa rasa takut, tanpa luka karena lingkungan.
Aku ingin mereka merasa dicintai, diterima, dan punya ruang aman—yang tidak selalu bisa aku rasakan dulu.
Kadang aku merasa sangat sendiri. Lingkungan tidak mendukung, tidak memahami.
Untuk anak-anakku... aku ingin jadi tempat pulang yang kuat. Meski di dalam hati aku sering menangis, meski kadang aku juga ingin dipeluk dan dimengerti. Aku tahu, aku tidak boleh berhenti.
Aku tidak peduli lagi dengan siapa yang mendukung atau siapa yang meninggalkan. Aku tidak bisa mengandalkan siapa-siapa selain diriku sendiri. Dan itu tidak apa-apa. Karena selama anak-anakku masih tersenyum dan merasa aman di pelukanku… aku tahu, aku sedang berada di jalan yang benar.
Untuk mereka, aku akan terus berdiri.
Walau sendiri.
Walau dalam diam.
0 komentar:
Post a Comment